IMPLEMENTASI METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II PADA PERANCANGAN PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIF ALAT PERSINYALAN KERETA API STUDI KASUS UPT RESOR SINTELIS 1.12 KARAWANG PT. KERETA API INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.61488/industrikrisna.v11i2.64Kata Kunci:
FMEA dan RCM II, perawatan preventif, persinyalanAbstrak
Dengan bertambahnya minat masyarakat terhadap moda transportasi kereta api, PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha meningkatkan pelayanannya. Salah satunya adalah
menjamin kelaikan sarana dan prasarana, sehingga keselamatan dan ketepatan perjalanan
kereta api dapat terpenuhi. Sebagai unit prasarana yang bertanggung jawab terhadap
keandalan peralatan persinyalan, UPT Resor Sintelis 1.12 Karawang masih terdapat jumlah
gangguan peralatan persinyalan yang cukup tinggi, dimana permasalahan tersebut
mengakibatkan keterlambatan perjalanan kereta api. Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk
menentukan interval perawatan yang tepat pada peralatan persinyalan kereta api dengan
mengetahui komponen kritis dan tindakan yang tepat saat perawatan. Untuk mengatasi
masalah tersebut, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reliability
Centered Maintenance II dengan perhitungan Failure Mode and Effect Analyze. RCM II
diartikan sebagai metode yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan saat
perawatan, sedangkan FMEA digunakan untuk mengidentifikasi bentuk kegagalan tertinggi
pada setiap kerusakan mesin. Dari penelitian dengan perhitungan FMEA dan RCM II,
diperoleh interval perawatan yang optimal pada tiga peralatan kritis yaitu, Point Machine
selama 273 jam, Axle Counter selama 280 jam dan Track Circuit selama 225 jam.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 INDUSTRIKRISNA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.