ANALISIS REGIONAL BALANCE DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.61488/planokrisna.v19i1.347Abstrak
Pengembangan wilayah jika disertai dengan masalah penurunan distribusi pendapatan, peningkatan jumlah pengganguran, peningkatan jumlah keluarga miskin serta kerusakan sumberdaya alam akan menjadi paradoks serta mengarah pada terjadi kemunduran pembangunan di wilayah. Untuk mengatasi kemunduran pembangunan sangat diperlukan menentukan dan menghitung indikator kinerja yang mempu menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan pembangunan adalah terjadi pemerataan, keberimbangan, dan keadilan (equity). Distribusi pendapatan dan regional balance merupakan indikator yang digunakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur distribusi pedapatan dan regional balance di Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung Gini Ratio dan Indeks Williamson. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data jumlah penduduk kabupaten/kota, jumlah pengeluaran penduduk kabupaten/kota, dan pendapatan perkapita penduduk. Hasil analisis memperlihatkan Gini Ratio Sumatera Barat tinggi sebesar 0.79. Hal tersebut bermakna terjadi ketimpangan distribusi pendapat di Sumatera Barat. Hasil perhitungan Indeks Williamsom memperlihatkan disparitas wilayah Sumatera Barat rendah sebesar 0.31. Hal tersebut bermakna tidak terjadi ketimpangan wilayah dan terjadi pemerataan pembangunan wilayah kabupaten/kota di Sumatera Barat. Untuk mengatasi terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan yang tinggi tersebut sangat diperlukan peran pemerintah untuk membuka peluang-peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Referensi
Arsyad, L. (2016). Ekonomi Pembangunan (Lima). UPP STMIK YKPN.
Fauzi, A. (2006). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. Gramedia PustakaUtama.
Fudge, M., Ogier, E., & Alexander, K. A. (2021). Emerging functions of the wellbeing concept in regional development scholarship: A review. Environmental Science and Policy, 115(July 2020), 143–150. https://doi.org/10.1016/j.envsci.2020.10.005
Jhingan, M. L. (2016). Ekonomi Pembanguan dan Perencanaan (Translate). RajaGrafindo Persada.
Kumari, R., & Devadas, V. (2017). Modelling the dynamics of economic development driven by agricultural growth in Patna Region, India. Journal of Economic Structures, 6(1). https://doi.org/10.1186/s40008-017-0075-x
Muta’ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan (1st ed.). Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) UGM.
Nugroho, I., & Dahuri, R. (2004). Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan (Cet.1). LP3ES.
Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, D. R. (2018). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (4th ed.). Yayasan Pustaka Obor.
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2012). Economic development (11th ed). Addison-Wesley.
Zasada, I., Weltin, M., Reutter, M., Verburg, P. H., & Piorr, A. (2018). EU’s rural development policy at the regional level—Are expenditures for natural capital linked with territorial needs? Land Use Policy. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2018.05.053
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Siska Amelia, Guswandi Guswandi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.