KAJIAN LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI LAHAN RAWA ( Studi Kasus Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan)

Pengembangan Kawasan Industri di Lahan Rawa

Penulis

  • zefri zefri universitas krisnadwipayan

Kata Kunci:

Kata Kunci : Kawasan Industri, Daerah Rawa dan Pengembangan

Abstrak

Alih fungsi lahan terbuka menjadi lahan terbangun terus terjadi dan menyebabkan proporsi ruang terbuka semakin berkurang, di Indonesia dalam periode tahun 2008-2012 telah terjadi penurunan luas lahan pertanian sebanyak 109.157,27 Ha/tahun (Data Statistik Pertanian Tahun 2008-2012, Kementerian Pertanian Tahun 2013), fenomena tersebut juga terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan yang juga mengalami penurunan sebesar 27.483,75 Ha/tahun, termasuk di wilayah Kota Banjarmasin terjadi penurunan sebanyak 66,09 Ha/tahun. Wilayah penelitian meliputi wilayah administrasi Kota Banjarmasin yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, berada pada posisi 3°,15 sampai 3°,22 LS dan 114°,32 BT, dengan luas wilayah 98 km2 . Metode Analisa terdiri dari : 1. Analisis daya dukung lahan, 2. Analisis potensi investasi dan urgensi pengembangan industri, 3. Analisis kebijakan pembangunan dan Analisis Seleksi Lokasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa pengembangan kawasan industri, yang didukung oleh letak strategis kota terhadap wilayah yang lebih luas, factor historis kota sebagai pusat pelayanan serta koleksi dan distribusi bagi wilayah regional, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung berpa Pelabuhan Laut, jaringan sungai dengan lebar mencapai 700 m dan jaringan jlan Trans Kalimantan yang telah terhubungkan dengan semua PKN di Pulau Kalimantan. Terdapat 2 lokasi yang paling refresentatif untuk pengembangan Kawasan Industri di Kota Banjarmasin, baik dari segi potensi lokasi, dukungan infrastruktur maupun kelestarian lingkungan, yang kedepannya dapat dikembangkan menjadi Kawasan ekonomi yang maju

Kata Kunci : kawasan industri, daerah rawa dan pengembangan

Referensi

Maryono, Agus 2002, Eko Hidraulik Pembangunan Sungai Menanggulangi Banjir dan Kerusakan Lingkungan Wilayah Sungai, Yogyakarta, Penerbit Program Megister Teknik Fakultas Teknik Universotas Gadjah Mada.

Morissan, 2012, Metode Penelitian Survey, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sutanto, MSc, 1992, Pedoman Drainase Jalan Raya (terjemahan dari Highway Drainage Guidelines diterbitkan oleh American Association of State Highway and Transportation Offivials, AASHTO, 1987), Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Sugandhy, Aca dan Hakim, Rustam, 2007, Prinsip Dasar Kebijakan Perkembangan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.

Suripin, M.Eng, 2003, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Yogyakarta, Penerbit Andi Offset.

http/www.yahoo.com/Dahliani, LANTING Journal of Architecture, Volume 1, Nomer 2, Agustus 2012, Halaman 96 -105 ISSN 2089-8916, Konsep Pengolahan Tapak Permukiman di Lahan Rawa Banjarmasin, diunduh tanggal 11 Juli 2014

http/www.yahoo.com/ Heriyanto, John Fredy Bobby Saragih, Renhata Katili, Desain Perumahan Dengan Konsep Rumah Panggung Pada Daerah Rawan Banjir di Tangerang, diunduh tanggal 11 Juli 2014

http/www.yahoo.com/JEFRIHUTAGALUNG’ BLOG, 25 Juni 2009, Peran Serta Masyarakat, diunduh tanggal 31 Mei 2014

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-07