ARAHAN OPTIMALISASI FUNGSI ZONA TAMAN KOTA DI KELURAHAN JATINEGARA KECAMATAN CAKUNG KOTA JAKARTA TIMUR BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT
Kata Kunci:
Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Kecamatan CakungAbstrak
Ruang Terbuka Hijau khususnya di wilayah perkotaan memiliki fungsi yang penting diantaranya terkait aspek ekologi, estetika dan sosial. Adapun dalam penyediaannya harus memenuhi kriteria ruang publik yang ideal seperti lokasi yang mudah dijangkau, nyaman dan memberikan rasa aman bagi penggunanya. Masih kurangnya ketersediaan jumlah RTH publik khususnya taman kota pada kawasan kota di Kelurahan Jarinegara Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur sedikit banyak mempengaruhi fungsi taman kota tersebut sebagai ruang terbuka hijau publik. Di samping itu kondisi existing taman kota dapat dikatakan banyak yang tidak terawat dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji fungsi dan kriteria penyediaan ruang terbuka hijau publik pada taman kota berdasarkan persepsi masyarakat. Jenis pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan analisis data yang dilakukan berdasar fakta yang berhubungan dengan fenomena aktual di taman kota. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan bahwa masyarakat membutuhkan taman kota yang bisa berfungsi sebagai (a) sarana rekreasi; (b) sarana komunikasi; (c) sebagai paru-paru kota; (d) sebagai peredam bunyi/polusi udara; (e) bentuk fisik tanaman dan (f) bentuk tekstur tanaman. Hal tersebut dinilai mempunyai kondisi rendah sementara masyarakat menilai faktor tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang tinggi.
Referensi
Darmawan, 2009. Pengkajian Elemen Rancang Kota, Bandung : ITB.
Hakim, Rustam, dan Hardi Utomo. 2002.Arsitekur Lanskep, Jakarta: 2002.
Harriyono, Paulus, 2002. Perencanaan Pembangunan Kota. Bandung: ITB.
Jayadinata, 1999.Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan & Wilayah.Bandung: ITB.
Mulyani, 2006.Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Bandung: ITB.
Nazaruddin, 1994.Tata Guna Lahan dan Ruang Terbuka Hijau. Jakarta: Erlangga.
Nurmandi, Achmad. 1999. Manajemen Perkotaan: Aktor, Organisasi dan Penge-lolaan Daerah Perkotaan di Indonesia. Yogyakarta: Lingkaran Bangsa.
Pratama, M. Arszandi, dan Bayu Wirawan, dkk, 2015. Dampak Perkembangan Kawasan Permukiman. Jakarta: Pustaka Binaman.
Rahmi H.D dan Setiawan Bakti, 1999.Struktur Internal Kota. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian. Edisi Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Sudjarto, Djoko. 1993. Kota Berkelanjutan. Jurnal PWK, Bandung.
Sabari Y, H. 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pelajar Pustaka.
Sukawan, 2012.Pengendalian Tata Ruang Kota. Bandung: Linda Karya.
Wulandari, Ratih dan Ridwan Sutriadi. 2004. Penentuan Perlakuan Terhadap Kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor Menurut Persepsi Mahasiswa: Suatu Pendekatan Konsep Pemasaran Kota. Bandung: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol 15 No 2.
Setiawan, 2015. Penentuan Perlakuan Terhadap Kawasan Perumahan Villa Jatisari Bekasi: Suatu Pendekatan Konsep Pemasaran Kawasan Perumahan. Jurnal Ilmiah Plano Krisna.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Deevia Archana
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.