ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI OBYEK WISATA DI KABUPATEN KEBUMEN
Kata Kunci:
Obyek Wisata, Daerah Operasi Obyek, Daya Tarik Wisata AlamAbstrak
Kabupaten Kebumen memiliki Obyek wisata yang sudah dikembangkan sampai tahun 2015 sebanyak 12 obyek yaitu: Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, Pantai Petanahan, Pemandian Air Panas Krakal, Benteng Vander Wijck, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung, Pantai Suwuk serta Wisata Alam Jembangan. Dari 12 Objek Wisata tersebut secara fisik berbeda tetapi dari segi penyediaan fasilitas, maupun daya tarik fisiknya jenis fasilitasnya relatif sama. Hanya saja dari segi jumlah dan kualitas belum tentu sama. Perbedaan keadaan alam, pemanfaatan sarana dan prasarana wisata masing-masing objek wisata akhirnya menggambarkan perbedaan tingkat daya tarik tiap obyek wisata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi obyek wisata di Kabupaten Kebumen serta menyusun alternative pengembangan wisata di Kabupaten Kebumen. Variabel yang digunakan adalah daya tarik wisata,aksesbilitas meliputi status jalan, jarak dari Ibukota Kabupaten dan ketersediaan angkutan umum, serta fasilitas penunjang meliputi sarana dan prasarana. Alat yang digunakan yaitu alat tulis, GPS (Geografis Position System) dan kamera. Bahan yang diperlukan adalah Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) dari Dirjen PHKA (2003) yang telah dimodifikasi, Pengolahan data mengenai ODTWA di Kabupaten Kebumen diolah dengan menggunakan metode skoring yang selanjutnya diuraikan secara deskriptif.
Dari hasil penelitian dapat dilihat obyek wisata dengan potensi yang tinggi dengan nilai skor 128 - 151 yang sangat potensial untuk dikembangkan, terdapat 5 obyek wisata yaitu Pantai Suwuk, Goa Jatijajar, Benteng Van der Wijck, Pantai Karangbolong, dan Pantai Logending. Faktor yang mendukung obyek wisata yang mempunyai potensi yang tinggi cenderung memiliki keunikan sumberdaya alam dan berbagai kegiatan wisata yang cukup beragam, selain itu aksebilitas yang memudahkan dan sarana prasaran yang memadai dalam rangka menunjang kegiatan wisata. Obyek wisata dengan potensi sedang terdapat dengan nilai skor 104 – 127 pada 2 lokasi yaitu Pantai Petanahan, Wisata Alam Jembangan. Obyek wisata dengan potensi sedang cenderung memiliki keterbatasan dalam kegiatan wisata yang dimiliki oleh obyek wisata tersebut. Selain itu sarana prasarana yang menunjang kegiatan wisata pada lokasi ini tergolong masih terbatas. Akses jalan yang cukup jauh dari pusat kota juga mempengaruhi. obyek wisata yang memiliki potensi rendah dengan nilai 80 – 103 yaitu obyek wisata Pemandian Air Panas Krakal, Balai Informasi dan Konservasi Kebumian, Goa Petruk, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, selain minim keragaman kegiatan atau bahkan tidak ada yang. menjadi daya tarik wisata, akses jalan yang cukup jauh dari Ibukota Kabupaten, penyediaan sarana prasarana terlihat adanya keterbatasan baik dari jumlah maupun jenisnya.
Referensi
BPS Kabupaten Kebumen. 2015. Kebumen Dalam Angka Tahun 2015.
Prawitasari, Diyan Mustika. 2005. Pemilihan Objek Wisata Penduduk Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Skripsi Sarjana Departemen Geografi FMIPA UI. Depok.
Simandjuntak, Jan. L. 2000. Pariwisata Perkotaan dan Perilaku Wisatawan Nusantara. NEED : Lingkungan, Manajemen, Ilmiah. Volume 2, Nomor 3, Maret.
Siswanto, Herry. 2006. Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Serta Alternatif Perencanaan Paket Wisata di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi. Skripsi Sarjana Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Sudianto, Arief. Distribusi Kunjungan Wisatawan Pada Objek – objek Wisata di Selat Sunda. Skripsi Sarjana Departemen Geografi FMIPA UI. Depok.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset.Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Andriana, Reni, 2007. Evaluasi Kawasan Lindung Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo. Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro.
[PHKA] Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2003 (a). Pedoman AnalisisDaerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA).Direktorat JenderalPerlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.
Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai ”Systemic Linkage”. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sudarto, G. 1999. Ekowisata: Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Yayasan Kalpataru Bahari. Bekasi.
Suwantoro, G. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. ANDI. Yogyakarta
Begawatsari, 2016. Strategi Pengembangan Kawasan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Ditinjau Dari Aspek Ekonomi. Jurnal Ilmiah Plano Krisna.
Peraturan/Undang- Undang
Disparda Kabupaten Kebumen. 2003. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kebumen 2003 – 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Deevia Archana
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.