ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN SULTAN AGUNG KOTA BEKASI
Kata Kunci:
Kemacetan lalulintas, Jalan Sultan Agung, Prioritas Penanganan MasalahAbstrak
Pola jaringan jalan yang terdapat di Kota Bekasi adalah pola jaringan jalan linear dan radial dimana berpusat pada kawasan pusat bisnis koridor Jalan Ir. H. Juanda. Pola jaringan jalan yang terdapat di dalam Kota Bekasi tersebut berintegrasi dengan pola jaringan jalan regional Kota Bekasi. Pola jaringan jalan yang berpusat pada Jalan Juanda inilah yang menyebabkan masalah dalam sistem jaringan jalan Kota Bekasi, terutama pada zona CBD. Kota Bekasi sebagai kota penyangga yang menyebabkan akses penghubung antara jalan kota Bekasi dengan kota Jakarta padat ditambah dengan mixed area menyebabkan lalulintas padat.
Jalan Sultan Agung melewati Stasiun Kranji sering mengalami kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk yaitu pada pagi (pukul 06.00-08.00), siang (pukul 12.00-14.00), dan sore hari (pukul 16.00-18.00). Titik kemacetan disebabkan oleh penumpukan kegiatan. Kegiatan yang berada di Jalan Sultan Agung antara lain disebabkan angkutan umum mengambil penumpang dari stasiun, penyempitan Jalan Sultan Agung setelah flyover, kondisi existing yang dekat dengan pusat perdagangan Kranji, dan pengalihan fungsi badan jalan sebagai tempat untuk berdagang menimbulkan kemacetan lalulintas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 2 (dua) segmen yang ditentukan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan yaitu kondisi penggunaan lahan, bangkitan dan tarikan lalulintas, waktu tundaan, volume lalu lintas yang padat. Dan dari hasil analisis prioritas masalah untuk menangani masalah kemacetan lalu lintas tersebut bahwa segmen 2 (dua) memiliki masalah yang patut diutamakan penyelesaiannya.
Referensi
Bina Marga, Direktorat Jendral, 1997 Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta, .Pemerintah Kota Bekasi. 2013.
Tataralok 2013. Bekasi.
Sukmarini, 2016. Advisory Work : Penyiapan Konsep Tod (Transit Oriented Development). Jurnal Ilmiah Plano Krisna.
Budi, Irawan Setia. 2007 Pengaruh penggunaan lahan terhadap bangkitan dan pergerakan di sepanjang Jalan Gajah Mada Kota Batam.
C. Jotin Khisty &B.Kent Lall. 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jilid 1 Jakarta: Penerbit Erlangga Jayadinata, T. Johara (2002).
Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Perkotaan dan Wilayah. Institut Teknologi Bandung Munthe, Raymond Bernardo. Setiaji, BagusHario. Dan Darsono
Suseno. Menentukan Prioritas Penanganan Ruas Jalan Nasional di Pulau Bangka. Jurnal MKTS Vol 21, No.1, Juli 2015.
Miro, Fidel. 2005. Sistem Transportasi Kota. Tarsito : Bandung.
Miro, Fidel. 2011. Sistem Perencanaan Transportasi. Bandung.
Santoso, I. 2007. Manajemen Lalu lintas Perkotaan (Urban Traffic Management). Bandung: ITB.
Soehodho, Sutanto. 2005. Rekayasa Lalu Lintas. Cisarua, Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukirman, Silvia. 2007. Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung
Tamin, Ofyar Z. 2013. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Tamin, Ofyar Z. dan Frazilla, Russ Bona.Jurnal PWK. Vol.8 No.3/2005. Penerapan konsep interaksi tata guna lahan – sistem transportasi dalam perencanaan sistem jaringan jalan.
Widayanti, Rina. 2010. Formulasi model pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di Depok.
Pemerintah Kota Bekasi. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi 2011-2031. Bekasi.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Deevia Archana
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.