ANALISIS SEBARAN LOKASI POS PEMADAM KEBAKARAN DI KECAMATAN GAMBIR JAKARTA PUSAT
Kata Kunci:
Sebaran, Lokasi, Pos Pemadam Kebakaran, Potensi Risiko, KebakaranAbstrak
Berbagai infrastuktur pemadam kebakaran yang ada di wilayah Kecamatan Gambir Jakarta Pusat telah dibangun, namun jumlah kejadian kebakaran kurang sesuai dengan standar waktu tanggap bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran lokasi pos pemadam kebakaran di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini menganalisis overlay ArcGIS pada peta potensi risiko rawan kebakaran di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat dengan peta jangkauan pelayanan pos pemadam kebakaran di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat untuk mengetahui area yang belum terjangkau pelayanan pos pemadam kebakaran dan memiliki potensi risiko tinggi akan bencana kebakaran Kecamatan Gambir. Selanjutnya menentukan faktor dan kriteria penentuan lokasi pos pemadam kebakaran berdasarkan studi kebijakan dan kondisi eksisting. Arahan sebaran lokasi pos pemadam kebakaran dihasilkan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan pada kawasan potensi risiko kebakaran yang ada di Kecamatan Gambir. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebaran pos pemadam pada tahun tahun 2018 jumlah kantor pos pemadam sebanyak 4 pos pemadam (2 pos pemadam khusus dan 2 pos pemadam umum). Sedangkan 1 kantor sektor yang sekarang masih satu gedung dengan Kantor Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat. Jumlah kebutuhan kantor pos pemadam di Kecamatan Gambir, untuk melayani 100.072 jiwa penduduknya, maka jumlah maksimum Pos Pemadam Kebakaran yang dibutuhkan adalah 5 Pos dan 1 Kantor Sektor. Dari jumlah 5 pos itu terbagi menjadi 3 pos pemadam umum dan 2 pos pemadam khusus, yang tersebar di tiap-tiap kelurahan di Kecamatan Gambir. Luas lahan pos pemadam kebakaran minimal 200 m2, lebar jalan lingkungan 3,5 m, jangkauan pelayanan 2,5 Km, terletak dalam jangkauan 61 meter dari potensi sumber air, dan diharuskan mampu menjangkau kawasan yang nilai tingkat bahaya kebakarannya tinggi.
Referensi
Aghnia (2016). Model Optimasi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran. “Studi Kasus Kota Semarang”. Surabaya. PWK ITS.
Amelia, Taryat, 2017. Analisis Sebaran Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Jurnal Ilmiah Plano Krisna.
Badan Pusat Statistik (BPS) (2018). Kecamatan Gambir Dalam Angka.
Catanese and Snyder (1996). Pengantar Arsitektur, Erlangga. Halaman 317-319.
Ching (1985). Bentuk-Bentuk Sirkulasi Perkotaan.
Christaller, Walter (1933). Central Place Theory.
Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta. 2018. Peta Operasional Penggunaan Lahan di Kecamatan Gambir.
Ekawati dkk (2012). Diktat Analisis Lokasi dan Keruangan. Surabaya. PWK ITS Minggu, 2 Desember. Halaman 5. Jakarta.
Hutchinson (1979). Hambatan Perjalanan.
IFCAA (International Fire Chiefs Association of Asia) & Media Pemadam Kebakaran. (2004). Halaman 113.
Muta’ali (1997). Kepadatan Penduduk.
Prahasta, Eddy (2004). SIG. Tools and Plug-Ins Dukungan Tools and Plug-Ins (Extension) Dalam Pengembangan Berbagai Aplikasi. Bandung. CV Informatika.
Sari, 2015. Penataan Kawasan Rawan Bencana Di Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Plano Krisna.
Septreziera, Maryuri (2013). Penerapan Analisis Spasial Untuk Optimasi Penempatan Unit Pemadam Kebakaran di Wilayah Jakarta Selatan. “Vol 13 No. 1:5262”. Jakarta.
Sinulingga, B.D. (2005). Pembangunan Kota. Tinjauan Regional dan Kota.
Standar Nasional Indonesia No. 03-1733-2004. Tentang Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Pusat (2008). Buku Detail Plan Pemadam Kebakaran Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Undang-Undang Nomor 20/PRT/M/2009. Tentang Penataan Ruang.
UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta. Departemen Perhubungan.
Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030.
Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014. Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.
Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008. Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 62 Tahun 2008. Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. KEP 186/MEN/1999. Tentang Unit Penanggulangan di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2009. Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan.
Mabowe, B. R., A. de Gier, Y.A. Hussin, M. Lubczynski and T. Obakeng. (2006). Estimation of Above Ground Biomass of Dry Savannah Trees in Sarowe Savannah Woodland, Bostwana Using Remote Sensing and GIS. An Article in 6th International Conference on Earth Observation and Geoinformation Sciences in Support of Africa’s Development, 30 October - 2 November 2006. Cairo.
Susiyowati (2016). Analisis Jangkauan Pelayanan Puskesmas di Banyumanik. http://dokumen.tips/documents/analisis-jangkauan-pelayanan-puskesmas.html.
Penn State (1957). Fire House Location Planning. http://www.planning.org/pas/at60/report98. htm diakses 2 Desember 2018.
Kurniawan. (2000). Ancaman Kebakaran Indonesia dan Mitigasinya. http://www.indoalert.com/bencana/kebakaran/2000.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Deevia Archana
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.