PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH FISIKA BANGUNAN PADA BANGUNAN MASJID (Studi Kasus : MASJID ISTIQLAL Jakarta)

Penulis

  • Tuntun Rahayu Universitas Krisnadwipayana

Kata Kunci:

bangunan masjid, ventilasi alami, kenyamanan termal

Abstrak

Kebanyakan masjid di Indonesia, apakah kecil atau besar masjid, menggunakan ventilasi alami
untuk mengontrol kondisi termal di dalam Ruang sembahyang. Masjid biasanya mempunyai tinggi
langit-langit dan bukaan besar pada tiga sisi dinding, kecuali mihrab. Kamar rencana Ruang
sembahyang persegi atau semi square dan dikelilingi oleh koridor terbuka. Single biasanya terjadi
selama hari Jumat waktu. Masjid Istiqlal sedang Masjid terbesar di Indonesia. Daerah dalam shalat
Hall adalah 75 m x 75 m, ketinggian langit-langit adalah 19m dan tinggi langit-langit kubah utama
adalah 47m. Pada tiga sisi dinding doa sana adalah balkon lantai empat dengan bukaan besar dan
Ruang sholat dikelilingi oleh teras yang luas. Studi kenyamanan termal di dalam masjid ini dilakukan
selama waktu shalat dengan mengukur suhu udara, kelembaban relatif, dan kecepatan udara
melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak EnergyPlus. Data diukur kemudian dianalisis
menggunakan kriteria termal kenyamanan FangerPMV, PierceTSENS dan KsuTSV.
Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa selama waktu Shalat, termal kondisi di dalam adalah
masih berada dalam zona kenyamanan sedikit hangat.

Unduhan

Diterbitkan

04/07/2018

Cara Mengutip

Rahayu, T. (2018). PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH FISIKA BANGUNAN PADA BANGUNAN MASJID (Studi Kasus : MASJID ISTIQLAL Jakarta). Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana, 2(2), 41–65. Diambil dari https://jurnalteknik.unkris.ac.id/index.php/arjouna/article/view/291

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama